Sebenarnya lukaku tidak parah. Hanya saja orangtuaku terlalu cemas dan khawatir. Joseo yang merawatku.
“Bagaimana denga nterapi Dok?” ungkapku
“Bisa…tapi, itu lebih baik dengan Dokter wanita” ujar Joseo
“Baik, terimakasih” Ujarku
Andai saja Joseo adalah suamiku pasti….hah lupakan!
“Sebenarnya …. Kamu menikah dengan saya”
“Apa dok? Tapi kan ini tidak pakai operasi? Kagetku
“Ia …. Tapi ini karena cinta” jelas Joseo dan langsung pergi
* * *
Aku hanya tersenyum berharap omongannya itu benar
Pintu pasien terbuka oleh Abah dan Umi
“Abah? Umi? Kan Liya bilang malem ini Liya ga usah dijaga. Abah & Umi kan cape.” Ungkapku
Aku diam belum sempat bicara, tiba-tiba kulihat sosok Joseo
“Joseo melamarmu nak!” ujar Abah
Umi tersenyum sedang aku terdiam
* * *
Ternyata Joseo tahu tentang surat kosong ungu muda yang kuberi saat kulai. Ternyata ia mencintaiku. Bukan kak Nisha. Sebenarnya ia tahu bika kak Nisha tidak berumur samapai akad tiba. Dan ia berharap aku yang menggantikannya. Ya Tuhan.. Abah & Umi serta Joseo meminta jawabanku
“Apakah aku bersedia dipersunting Joseo”
Aku mencintai Joseo
* * *
“Saya terima nikahnya Khaliya Rhisyab binti Sultan Adzahar Rhisyab dan mas kawin seperangkat alat sholat dan cinta sejati dibayar tunai”
“syah? Syah…”
Selesai sudah Joseo menyatakannya. Aku dan dia sudah bisa membuat keluarga baru. Ternyata, dari keikhlasan itu lah aku dapat meenrima anugrah yang lebih indah.
Cinta itu adalah segelas air putih
Rasanya hambar bila tidak terbakar dahaga
Akan tetapi berasa kurma bila membutuhkannya
Itulah cinta
Anugrah terindah dari Tuhan
Kebahagiaan dibalik kesengsaraan
Rahmat dari segala keikhlasan
Kesucian dibalik kasih sayang
Jadilah dirimu sendiri didepan orang yang kau cintai
Jangan kau buktikan kesempurnaanmu
Agar di dapat mencintai kekuranganmu
Dan menghargai dirimu apa adanya
Biarkanlah ia pergi apabila bukan jodohmu
Tapi, jagalah dia..
Apabila ia tercipta untukmu…
Itulah penantianku
Penantian Dengan Sebuah Keikhlasan
THE END
0 komentar:
Posting Komentar